Minggu, 03 April 2016

ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENCE DAN ANAK GADIS MASA PUBERTAS SERTA PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA MASA REMAJA



Di susun oleh :

Nama : Meilani Ningsi Saputri
Nim         : 15140085
Kelas : B12.2



FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016




BAB I
A. Latar Belakang
Adolescentia berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 – 30 tahun. Sehingga disimpulkan bahwa proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 12 – 22 tahun.
Anak gadis pada masa adolence adalah anak gadis masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikologi. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara 12/13 – 21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri.
Oleh karena itu anak gadis pada masa adolecence ini akan mengalami sifat :
1.      Cinta diri
2.      Fantasi seksual
3.      Multiple personality / pseudoaktivitas.















BAB II
A. Pembahasan
ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENCE
Bagi anak gadis, perkembangan fisik yang berhubungan dengan aspek seksual yang terjadi selama masa puber memiliki ciri-ciri yang amat khas. Walaupun masing-masing anak dapat berbeda dalam perkembangannya tetapi umumnya ciri-ciri standart perkembangan tersebut adalah :
Perkembangan mulai kira-kira pada umur 11 tahun.
Berikutnya buah dada mulai tumbuh dan pantatnya makin membulat.
Rambut di kemaluan mulai tumbuh.
Uterus, vagina. Labia dan clitoris mulai membesar ukurannya.
Selanjutnya bulu di kemaluan mulai terlihat jelas dan buah dada semakin membesar.
Perkembangan secara fisik ini mencapai puncaknya kira-kira pada usia 12 tahun.
Pada puncak perkembangan ini menstruasi mulai datang.
Setelah fase ini mereka akan dapat melakukan pembuahan ( konsepsi ) kira-kira setahun setelah menstruasi datang.
Ketika pertumbuhan ini sedang terjadi, ada kalanya tubuh seorang anak gadis tumbuh secara asimetris. Misalnya, kaki mereka tumbuh lebih dulu. Lalu tungkai dan lengan. Selanjutnya baru bagian tubuh lainnya. Ada kalanya ketika pertumbuhan ini sedang terjadi mereka tampak lucu dan ini kadang kala dapat membuatnya minder. Misalnya ukuran kaki yang tiba-tiba dirasakan besar sekali. Untuk itu orang tua sebaiknya membantu mereka dengan menjelaskan tentang pertumbuhannya itu melalui informasi-informasi yang benar.
Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku, sikap dan kepribadian.perubahan-perubahan tersebut di antaranya:
1. CINTA DIRI
Dua kata yang perlu di jelaskan dari kutipan di atas yaitu: cinta dan diri sediri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehinga suatu atau yang di cintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang di cintainya, mendapat penjagaan, diperlakukan secara istimewa, membayangkan keberadaannya, semua hal yang di lakukan karena cinta adalah demi menjaga keberadaan dan rasa puas yang di miliki terhadap yang di cintai. Kalau yang di cintai berupa barang, maka barang tersebut tidak akan pernah di rusakan, cacat atau di rampas orang.
Diri sendiri artinya bukan orang lain istilahnya yaitu “AKU”, meliputi tubuh dan batin.jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin,bagaimana seseorang mencintai didirinya maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya.
Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan yang meluas pada manusia. Ada dua kepentingan hidup yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya. Berdasarkan cinta diri setiap manusia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
 Ada 2 jenis Cinta Diri:
a. Cinta Diri Positif
1. Terdiri dari,kecintaanmu pada dirimu,jelas melebihi kecintaanmu pada orang lain.
2. Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling berdampingan
3. Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri,menunjukan bahwa integritas keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap manusia lainya.
 b. Cinta diri negative
Dimana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain.dan mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di sekelilingnya.
Mengamati cinta diri pada tataran fungsional dan aplikatifnya, naluri ini menjadi sumber pergesekan dan benturan, sebanyak komponen yang ada pada umat manusia. Cinta diri menciptakan tuntutan, hasrat, kebutuhan, kebebasan yang seluas-luasnya pada image manusia. Cinta diri mendorong setiap yang empunya melibatkan apa saja di sekitarnya yang bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan tututannya. Sehingga, menjadi mustahil bertahan hidup dalam kesendirian dan keterasingan.

Kodratnya menghukum dirinya sebagai political animal, sehingga ia terpaksa mengadakan kontrak sosial dengan selainnya, dan tak segan-segan melibatkan sesamanya demi kepentingan cinta diri sendiri. Dari cara yang paling sopan, sampai modus yang paling sadis, layaknya Hanibalisme, Vandalisme, atau bentuk yang lebih licik dan terselubung semisal Demokrasi, Liberal, Perdamaian, HAM, dll. Maka, disini seperti ada perebutan kepentingan yang mau tidak mau mesti dijalani umat manusia, dimanapun, kapanpun.
Perebutan itu bukan hanya antar-komponen umat, tetapi antar-umat dan komponennya sendiri. Jelas disini, ada adu dua kepentingan hidup; kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya.
Berdasarkan cinta diri, setiap manusia selalunya mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum. Dilema sosial dan egosentrisme ini tidak akan bisa diselesaikan oleh atau dinisbahkan kepada institusi sosial atau perangkat kekuasaan, karena keduanya produk sekawanan manusia yang masing-masing juga cinta diri.
Sepertinya boleh dikatakan bahwa segala apapun yang terjadi di dunia ini adalah berkah kekuatan dan kebebasan egoisme, sebuah naluri yang terpatri dalam kodrat manusia. Sejarah peradabannya tidak pernah memberikan laporan yang bisa menekan tensi anxiety, selain manipulasi dan pembodohan fakta.
Ketika Demokrasi, Modernitas dan Globalisasi dianggap peradaban manusia terunggul, umat manusia, secara sadar atau terpaksa, tengah menyimak variabel pemalsuan riwayat hidup mutakhirnya.

2.  FANTASI SEXUAL
Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih sayang satu sama lain, mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan bagaimana mereka (lawan jenis) di mata orang lain, mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual antara satu dengan yang lain.sehinga timbul yang di namakan rasa suka,ingin memiliki dan saling memuji.bagi remaja yang pola perkembanganya normal dalam arti dia menyadari setiap tahap perkembangan,maka tidak adanya hambatan dalam dirimya untuk melewati fase ini,akan tetapi apabila ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka akan terjadi keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan dengan lawan jenis pada masanya.

 3.  MULTIPLE PERSONALITY
Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau multiple personality. Secara mudahnya bisa di katankan 2 atau lebih jiwa yang  menghuni badan dan raga seseorang. Ini merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa tidak sama dengan sakit jiwa. Sakit jiwa konotasinya seseorang yang kehilangan realitas hidupnya,tertawa sendiri,menagis,berhalusinasi.sedangkan kelainan jiwa lebih halus dari sakit jiwa,kelainan jiwa masi dalam tahap normal,tidak mengganggu dan biasanya tidak teridentifikasi bila tidak mengunakan alat tes psikologi.,contoh:rasa takut berlenihan,takut gelap,takut keramaian,takut laba-laba (secara berlebihan).kelainan jiwa ini bisa bersifat keturunan atau juga pengaruh lingkungan biasanya karena obsesi yang mendalam atau tekanan jiwa/batin yang keras dan lama. Penyebab terjadinya gangguan kepribadian majemuk di akibatkan oleh penyiksaan fisik yang di lakukan oleh ibu atau bapaknya sendiri.akan terjadi pribadi dominan bisa menyadari pribadi-pribadi lainya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya sama sekali.

ANAK GADIS PADA MASA PUBERTAS
1. Day Dreaming/Mimpi Basah
Istilah mimpi basah,atau datang bulan,sama2 menandakan kematangan seorang remaja. Mimpi basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9-14 tahun,umumnya terjadi secara periodic berkisar sekitar 2-3 minggu sekali.mimpi basah merupakan pengeluaran cairan sperma yang terjadi secara alamia. Sperma ini di produksi oleh testis,yang merupakn sala satu organ reproduksi laki2,ketika alat reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi.
Mimpi basah kita pakai untuk mengambarkan pengalaman para laki-laki yang menginjak dewasa.karena sperma baru muncul dalam kehidupan seorang anak laki2 saat ia menginjakmasa pubernya.Saat itu otak mulai mengaktifkan fungsi seksual,organ-organ reproduksi mulai aktif. Salah satunya testis dimana ia memproduksi sel sperma sebanyak kira-kira sejuta sampai 3 juta tiap harinya.Mimpi basah merupakan mekanisme alami untuk menguras timbunan sperma dari dalam tubuh jika tidak di keluarkan melalui mimpi,maka akan terjadi penyerapan kembali sperma oleh tubuh. Ini merupakan tanda akil balik dari seorang anak laki2 remaja dan harus bersyukur apabila seorang anak laki-laki mengalami mimpi basah,karena itu menandakan anak laki-laki tersebut organ reproduksinya berfungsi,dan dia termasuk anak laki-laki yang normal.
2. Rasa Malu Berlebihan
Setiap manusia haruslah memiliki rasa malu,karena rasa malu merupakn salah satu control dalam kehidupan seseorang,tetapi apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak masuk akal maka itu akan menjadi masalah.karena rasa malu berlebihan akan menghambat kehidupan social seseorang yang sekaligus bisa berdampak terhadap kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan seseorang. Rasa malu juga merupakan kombinasi dari kegugupan social dan pengkondisian social,rasa malu dan rendah diri memiliki keterkaitan dan apabila di telusuri banyak orang yang merasa malu yang di sebabkan karena dia merasa rendah diri,rasa malu juga dapat di gambarkan semacam perasaan tidak nyaman,sementara orang yang menderita rendah diri apabila orang tersebut kurang berharga di banding dg orang lain.
Di bawah ini beberapa cara menghilangkan rasa malu berlebihan:
a. Kenalilah rasa malu itu,apa yang membuat kamu merasa malu,apakah keadaan fisik,atau hal-hal yang bersifat psikologis.
b. Berhentilah menyalakan orang lain untuk menutupi rasa malu.sadarilah bahwa rasa malu itu bersumber dari dalam diri sendiri bukan dari luar,namun jangan pernah menyalahkan diri sendiri.
c. Ketika sedang mengalami rasa malu,amatilah reaksi tubuh kamu,apakah kamu merasa tidak nyaman,gelisah,serba salah,tangan gemetar,atau reaksi fisik lainya.telusurilah apa yang menyebabkan perasaan negative itu muncul.
d. Kenalilah kelemahan kamu,apa yang membuat kamu merasa malu,karena semua orang memiliki kelemahan,tidak ada orang yang sempurna namun sebisa mungkin kita mencoba memperbaiki kelemahan tersebut.
e. Kenal dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaan kamu,karena seseorang selain memiliki kelemahan pasti memiliki kelebihan,dan kelebihan itu merupan modal untuk percaya diri.
f. Apabila kamu merasa perasaan malu itu benar-benar di luar control maka berkonsultasilah dengan seorang yang berpengalaman dan kamu percayai.langkah terahir adalah jumpai psikolog untuk meminta solusi permasalahan.
g. Lawan rasa malu dengan berusaha bersikap lebih santai,karana rasa malu berlebihan akan membuat kita kelihatan kaku dan konyol.
h. Tampilkan sisi terbaik,toljolkan kelebihan yang di miliki.
i. Jangan takut akan penolakan dan cacian,jika di awal mental kita sudah jatuh,maka dapat di pastikan penampilan tidak akan maksimal.
j. Pelajari situasi,jangan sampai rasa malu,justru membuat kita terjebak dalam situasi,harus belajar untuk tetap tenang,dan pelajari apa yang sedang terjadi


3. Antagonisme Sex
Antagonisme sex dapat di artikan sebagai suatu perasaan tidak senang atau menentang suatu yang berhubungan dengan sex,yang di aplikasikan dalam sikap dan prilaku. Seorang yang mengalami hambatan sexual,tidak dapat merasakan ataupun membedakan,antara jender yang ada pada dirinya.
Factor-Faktor terjadinya antagonisme sex :
a. Meskipun dia seorang laki-laki atau perempuan tidak normal yang sering kita sebut dengan gay atau lesbi,maka dia tidak akan menikmati fantasi seksual yang normal.dan dia akan gagal menikmati fantasi sexual pada dirinya.
b. Memiliki hambatan nafsu sex dengan lawan jenis
c. Trauma perkosaan,atau melihat kejadian penyiksaan yg berhubungan dengan sex.
d. Mendengar ceritra-ceritra tentang sex yang tidak jelas,dan yang ada hanya informasi yang salah tentang sex.(ketidak tahuan ttg info sex)
e. Hubungan keluarga dan lingkungan yang buruk,di mana beberapa orang tua mengajarkan anak gadisnya untuk mempercayai,sek adalah sesuatu yang buruk,kegiatan yang memalukan,di mana seseorang berbuat sekehendak hatinya,sex tidak pernah di bicarakan terbuka dalam keluarga.
f.Kesehatan yang buruk,mengalami penyakit fisik dan mental,namun ini
kemungkinannya sangat kecil
4. Kurang Percaya diri
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu rendah pada diri sendiri ,orang yang rendah diri berarti menganggap diri sendiri tidak mempunyai kemampuan berarti.
Ciri kurang percaya diri:
1. Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan (bersifat introfert)
2. Selalu ragu dalam bertindak
3. Tidak dapat bersaing positif,seperti persaingan kepandaian,dan kegiatan lainnya.
Secara psikologi kurang percaya diri di sebabkan oleh:
1. Overprotected anak yang selalu di kekang, kurang di berikebebasan untuk mengaktualisasi diri,merasa independen atau menerima keputusan sikapnya sendiri.mereka merasa takut untuk berbuat salah akibatnya banyak hal yang membuat mereka ragu untuk melakukan sesuatu bahkan membuat si remaja menjadi tidak mau untuk melakukannya.
2. Terlalu dibiarkan. tampaknya akan membuat anak melakukan banyak hal dan menjadikannya PD. Namun hal ini bisa sebaliknya jika kebebasan yang di dapatkan tampa arah dan bimbingan mereka akan merasa dirinya tidak di butuhkan,bahkan seperti di buang begitu saja oleh keluarganya,sehinga mereka merasa kosong dan tidak memiliki hub emosional yang baik
3. Perfeksionis. Kita adalah manusia yang juga memiliki kelemahan,menuntuk kesempurnaan untuk seorang anak tanpa di barengi pengertian,anak akan menjadi takut untuk berbuat dan takut untuk tidak sempurna.
4. Sering di kritik dan di kecewakan.kritik merupakn hal yang wajar,akan tetapi harus ada solusi dan alasan,demikian pula dengan di kecewakan,berilah alasan dan sebab-sebab kenapa harus di kritik,kita juga harus memberikan pujian sebagai sisi positif penyeimbang.
5. Mencontohi lingkungannya.arahkan mereka,agar jika mencari panutan sebaliknya fahami dulu sikap2 orang yang akan di panut.jangan menerima mentah-mentah.
6. Percaya dengan ketidak mampuan.dengan terlihat tegang dan putus asa kemudian mengatakan “Aku tidak sangup”Aku tidak bisa”.dan kalimat-kalimat penolakan lainya,karena takut gagal kemudian di marahi dan di kucilkan.ahirnya lama kelamaan mereka benar2 merasa tidak mampu.
HAL-HAL YANG PERLU DI LAKUKAN TERHADAP ORANG YG KUPERDIR
1. Memberi pengertian. Komunikasi adalah kuncinya,ajak mereka berfikir rasional,kenapa harus melakukan tugas ini,mengapa harus bersikap seperti ini,kenapa harus meruba penampilan.dll
2. Beri pujian. Beri pujian sangat penting untuk memotivasi mereka.pujian dan kritik harus proposinal(memiliki kadar yg sama).ingt bahwa remaja belum matang dan perlu bimbingan.
3. Beri contoh. Tunjukan kepada mereka orang2 yang sukses,dan berhasil karna mereka PD,walaupun kadang2 secara fisik mereka tidak cantik,tapi bisa juga pintar dan memiliki kelebihan.
HAL-HAL YG DI LAKUKAN UNTUK MENGATASI KURANG PERCAYA DIRI
1. Menciptakan definisi diri positif
2. Membuat kesimpulan yang positif tentang diri sendiri,belajar melihat bagian2 positif dalam diri,menghentikan opini negative dalan diri
3. Memperjuangkan keinginan yang positif
4. Mengatasi masalah secara positif
5. Memiliki model teladan yang positif
5. Sikap Tidak Tenang
Sikap tidak tenang adalah suatu keadaan ketidak seimbangan emosi,yang manifestisinya kepada tingka laku,yaitu gelisah,banyak tingkah,mudah berubah-ubah.kebiasaan remaja ketika mengalami hal ini adalah,tidak bisa duduk atau berdiri dengan tenang dalam waktu yang lama,hal ini di sebabakan oleh tidak adanya control emosi,sehinga fisikpun merasakan agresifitas mentalnya.
6. Keinginan untuk menyendiri
Anak pada masa perkembanganya terkadang membutuhkan space (tempat) untuk menyendiri,tidak berteman dan mengasingkan diri dari kelompoknya ketika dia bermasalah dengan dirinya sendiri atau bermasalah dengan teman sebayanya.anak pada masa puberitas cenderung mengasingkan diri mana kala merasa ada hal yang kurang cocok dengan dirinya atau (minder).
7. Keenganan untuk bekerja
Keseganan untuk bekerja adalah,tidak mau tidak sudi,atau rasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Ketika masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja,di mana pada masa remaja sudah mulai di beri tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti ini akan menjadi masalah,karena sebelumnya tiidak terbiasa dengan pekerjaan serius.
Kepada orang tua di harapkan agar dapat:
1. Berkomunikasi untuk mengarahkan remaja bahwa mereka sudah mulai belajar di beri tanggung jawab.
2. Memberikan kesempatan kepada remaja untuk aktualisasi diri
3. Memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanggung jawab dengan apa yang di lakukan
Konsisten dengan menerapkan disiplin

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA MASA REMAJA

Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.Usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall “ adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya. Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
Menururt Hurlock (1964) Remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18 th – 21/22 th). WHO menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan pada usia kesuburan (fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada remaja pria, dan WHO membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 – 14 tahun dan remaja akhir 15 – 20 tahun.



PSIKIS REMAJA
Remaja Awal
     a. Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.
               
b.Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”. Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan status mereka.
               
c.Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.

Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis.
 Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian.
Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
                 Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.
               
f.Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stresssehingga muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.
Perubahan Fisik Selama Masa Remaja
sebelum masa remaja ini disebut sebagai PERIODE PUBERTAS (ambang pintu masa remaja).
PUBERTAS jelas berbeda dengan masa REMAJA, walopun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.


PERUBAHAN FISIK
CIRI-CIRI REMAJA AWAL(Teenagers)
- Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
- Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
- Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang.Akibatnya……
- Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
- Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.Akibatnya….
- Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
- Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th.Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.

Masa Remaja Akhir Sebagai Masa Adolessence
Masa remaja akhir adalah masa transisi perkembangan antara masa remaja menuju dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 17-22 tahun.  Pada masa ini terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. (Anna Freud, dalam buku Hurrlock).
Adolessense berasal dari kata adolescere yang artinya: “tumbuh”, atau ”tumbuh menjadi dewasa” untuk mencapai “kematanga”, kematangan adolessense mempunyai arti luas mencakup kematangan mental, emosional, seksual dan fisik.[4]Pada masa adolessense ini adalah masa terjadinya proses peralihan dari masa remaja atau pemuda ke masa dewasa. Jadi masa ini merupakan masa penutup dari masa remaja atau pemuda. Masa ini tidak berlangsung lama, oleh karena itu dengan kepandaiannya, seseorang yang dalam waktu relatif singkat sekali telah sampai kemasa dewasa.
Banyak pendapat tentang masa adolescence ini akan tetapi pada umumnya, berkisar 17,0-19,0/21,0 tahun. Pada masa adolescence ini sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup dengan modal keberanian, anak mengenal aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar akan tujuan yang dicapainya, pendiriannya sudah mulai jelas dengan cara tertentu. sikap kritis sudah semakin nampak, dan dalam hal ini sudah mulai aktif dan objektif dalam melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga dia sudah mulai mencoba mendidik diri sendiri sesuai pengaruh yang diterimanya. Maka dalam hal ini terjadi pembangunan yang esensial terhadap pandangan hidupnya, dan masa ini merupakan masa berjuang dalam menentukan bentuk/corak kedewasaannya

CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
- Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
- Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.

Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.

Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.
Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.


DAFTAR PUSTAKA
http://okva-midwife.blogspot.co.id/2012/06/anak-gadis-pada-masa-adolescence.html
http://aribubun.blogspot.co.id/2013/05/anak-gadis-pada-masa-pubertas.html
Hurlock, Elizabeth B., Developmental Psychologi A. Life-Span
Approach,Diterjemahkan: Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2010
Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya:Usaha Nasional



Tidak ada komentar:

Posting Komentar